Selasa, 24 Februari 2009

Mendorong Perekonomian Domestik

Seputar Indonesia
Tuesday, 24 February 2009

BEBERAPA waktu lalu pemerintah resmi mengeluarkan larangan melakukan impor terhadap sejumlah komoditas. Upaya tersebut merupakan langkah proteksionisme pemerintah dalam mendorong perekonomian dalam negeri.


Ketetapan itu merupakan upaya yang ditempuh pemerintah dalam mengatasi dampak dari krisis keuangan global. Di tengah krisis keuangan global yang semakin kronis, sejumlah negara, termasuk Indonesia, memberlakukan proteksi terhadap perekonomian domestik.Kebijakan itu diambil agar neraca perdagangan tetap positif.Pasalnya, dengan kondisi saat ini, jelas permintaan akan barang ekspor mengalami penurunan drastis.

Namun,hal itu tidak diikuti impor sejumlah negara,termasuk Indonesia.Hal itu membuat neraca perdagangan sejumlah negara berada dalam posisi negatif. Perlindungan yang dilakukan pemerintah dengan pelarangan impor sejumlah komoditas tidak hanya sebagai tindakan proteksionisme.Namun,langkah tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong perekonomian domestik yang mengalami penurunan produktivitas secara drastis dengan diwarnai aksi PHK massal.

Indonesia merupakan negara yang sekitar 70% dari PDB (produk domestik bruto) ditopang oleh konsumsi. Ini berarti konsumsi memiliki peran penting dalam menunjang kemajuan perekonomian.Namun,yang menjadi masalah,persentase konsumsi domestik yang tinggi sebagian besar dipenuhi barang-barang impor.Kondisi tersebut jelas merugikan produsen dalam negeri. Upaya proteksi yang dilakukan pemerintah merupakan suatu langkah untuk mendorong perekonomian dalam negeri.

Caranya dengan memberlakukan perekonomian tertutup di mana masyarakat secara tidak langsung dipaksa untuk mengonsumsi produk dalam negeri. Cara semacam ini bertujuan untuk menggerakkan kembali gairah produsen dalam negeri untuk kembali berproduksi.Permintaan konsumsi yang cukup tinggi diharapkan dapat kembali menggerakkan perekonomian Indonesia sehingga angka pengangguran tidak melonjak tajam. Dengan kebijakan tersebut, diharapkan perekonomian domestik kembali bergairah yang ditandai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi.

Pengangguran tidak meningkat tajam dan pendapatan masyarakat kembali meningkat sehingga angka kemiskinan dapat ditekan.Akhirnya,perekonomian Indonesia dapat tetap tumbuh di tengah badai krisis keuangan global yang melanda dunia. Sebagai negara yang sebagian besar PDB-nya ditopang oleh konsumsi, Indonesia dianggap mampu bertahan di tengah krisis keuangan global.Namun,yang perlu diperhatikan ialah akankah perekonomian Indonesia hanya ditopang konsumsi?

Sebab tidak selamanya konsumsi berdampak positif.Yang perlu dilakukan ialah keseimbangan antara konsumsi dan produksi dalam negeri. Dengan demikian diharapkan perekonomian Indonesia menjadi lebih tangguh di masa mendatang.(*)

FELIX WISNU HANDOYO
Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar