Selasa, 10 Februari 2009

Distorsi Akibat Kelangkaan Elpiji

Tuesday, 16 December 2008 (Seputar Indonesia)

MASYARAKATsaat ini telah dibingungkan oleh pasokan elpiji dari pertamina yang terhenti. Hal ini menggambarkan ketidaksiapan pemerintah dalam melaksanakan program konversi minyak tanah ke elpiji.

Jika kondisi ini terus berlangsung bukan tidak mungkin kepercayaan masyarakat kepada pemerintah untuk beralih ke gas akan sirna. Program konversi minyak tanah ke elpiji terus digalakkan. Bahkan, beberapa waktu lalu di Yogyakarta pemerintah yang diwakili Direktur Jenderal Migas telah menyelenggarakan seminar bertajuk ”Ayo Beralih ke LPG”.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada di masyarakat. Di saat masyarakat sudah mulai beralih ke elpiji, kelangkaan malah terjadi.Keadaan ini menggambarkan pemerintah belum siap menjalankan program.

Saat ini permintaan akan elpiji terus meningkat seiring pemerintah menggalakkan program konversinya.Masyarakat telah memberikan respons positif dengan beralih dari minyak tanah.

Namun,konversi malah menimbulkan masalah baru, seiring permintaan yang terus meningkat, pemerintah— dalam hal ini Pertamina—tidak mampu memenuhi permintaan elpiji yang berdampak pada kelangkaan di masyarakat. Kelangkaan elpiji yang terjadi telah berdampak negatif terhadap produktivitas masyarakat.

Pasalnya, elpiji menjadi bahan paling penting setelah minyak tanah ditarik dari masyarakat.Beberapa dampak yang ditimbulkan akibat kelangkaan elpiji yaitu penurunan order bagi pebisnis yang bergerak di sektor rumah makan,aktivitas masyarakat terganggu, terjadi spekulasi harga elpiji,dan hilangnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Kelangkaan gas memang mulai dirasakan oleh para pemilik rumah makan. Pasalnya, kegiatan produksi yang mereka jalankansangatbergantungpadaketersediaanpasokanelpiji. Kini para pemilik rumah makan mulai mengurangi kapasitas produksi.

Selain itu, banyak pesanan yang harus ditolak sehingga mereka mengalami kerugian yang cukup besar. Dampak kedua yang ditimbulkan akibat kelangkaan ini adalah aktivitas masyarakat terganggu. Sebagai salah satu bahan bakar utama,elpiji menjadi primadona dalam rumah tangga.

Kegiatan masak-memasak sangat bergantung pada ketersediaan pasokan salah satu jenis gas ini. Jika elpiji mengalami kelangkaan, jelas akan mengganggu aktivitas masyarakat. Dampak lainnya,tumbuhnya spekulasi harga. Pasokan yang tersendat bisa menjadi kesempatan bagi para spekulan dalam menentukan harga.Yang dapat menyebabkan melambungnya harga elpiji di tengah masyarakat.

Dampak terakhir yang dapat ditimbulkan akibat kelangkaan elpiji yaitu hilangnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.Bencana besar jika pemerintah kehilangan kepercayaan masyarakat. Hal itu bisa berakibat pada tidak tertariknya masyarakat pada program-program pemerintah selanjutnya.Untuk itu,perlu penanganan serius dalam mengatasi kelangkaan elpiji, sebelum dampak lebih buruk menimpa pemerintah dan masyarakat.(*)


Felix Wisnu Handoyo
Mahasiswa Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar