Selasa, 30 Juni 2009

Pemimpin Realistis dan Berdedikasi

Dimuat Harian Jogja

Selasa, 30 Juni


Kurang dari sebulan lagi Indonesia akan memilih pemimpin baru untuk masa bakti 2009-2014. Artinya, nasib bangsa ini akan ditentukan dengan munculnya sosok pemimpin baru yang menang dalam pemilu 8 juli mendatang. Untuk itu, masyarakat dituntut untuk menjadi pemilih yang bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakan hak pilihnya.


Pemilih yang bijak dan bertanggung jawab merupakan pemilih yang mengetahui visi misi, tujuan, program kerja, dan cita-cita yang diperjuangkan calon presiden untuk Indonesia di masa baktinya. Menjadi pemilih yang bijak dan bertanggung jawab memang bukan perkara yang mudah. Pasalnya, pemilih harus mengetahui secara detail mengenai pasangan calon yang ada. Yang menuntut kepedulian pemilih dalam memerhatikan setiap kampanye dan debat yang melibatkan ketiga pasangan capres, dan cawapres.


Dalam pemilihan presiden mendatang ada beberapa masukan yang bisa dipersiapkan pemilih sebelum melakukan pencontrengan. Pertama, pemilih harus mampu menilai pasangan capres dan cawapres yang realistis. Maksudnya, janji-janji yang dipaparkan capres dan cawapres harus yang dapat direalisasikan. Berdasarkan pengalaman pemilu yang lalu, janji-janji pasangan capres dan cawapres hanya tinggal janji tanpa ada realisasi nyata dalam peningkatan perekonomian dan kesejateraan masyarakat.


Dalam menilai janji itu realistis atau tidak masyarakat dapat melihat dengan beberapa indikator, misalnya, angka kemiskinan, pembangunan infrastruktur, tingkat pengangguran, kestabilan harga, dan kemudahan mendapatkan akses pelayanan publik. Dimana beberapa indikator di atas memiliki sigerni yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Maka, janji yang realistis harus mencakup keseluruhan tanpa mengorbankan hal lainnya.


Kedua, pemilih harus memilih pemimpin yang memiliki dedikasi. Dimana pemimpin yang berdedikasi jika diartikan secara umum, yaitu pemimpin yang tegas, berwibawa, tanggap, dan berpengetahuan luas mengenai permasalahan yang menimpa negeri ini. Dengan memiliki dedikasi diharapkan pemimpin yang terpiliha nanti dapat menjalankan tugasnya seusai dengan janji-janjinya ketika kampanye. Dedikasi seorang pemimpin mutlak harus di miliki karena akan menentukan keefektivitasan kebijakan yang dikeluarkan.


Dalam memilih pemimpin berdedikasi masyarakat dapat menilai dengan indikator, seperti cara menjawab, cara menyampaikan gagasan, cara berinteraksi dengan masyarakat, serta sikap dari pasangan capres, dan cawapres selama masa kampanye. Dengan memilih pemimpin yang berdedikasi masyarakat Indonesia sudah tidak perlu khawatir dengan kemajuan bangsa. Pasalnya, mereka yang berdedikasi akan berjuang dengan segala upaya untuk membangun negeri ini menjadi lebik baik di masa kepemimpinannya.


Mempersiapkan diri dalam pemilihan presiden mendatang memang sangat dibutuhkan oleh para pemilik hak pilih. Pasalnya, keputusan dalam memilih salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden akan memberikan dampak yang luas bagi Indonesia setidaknya untuk lima tahun mendatang. Memang bukan perkara mudah menjadi seorang pemilih yang bijak dan bertanggung jawab. Namun, hal itu bukan mustahil dilakukan jika sikap kepedulian dan nasionalisme tertanam dalam masyarakat Indonesia.


Membangun Indonesia yang maju dan berjaya memang tidak bisa dilakukan oleh segelintir orang saja. Namun, dibutuhkan dukungan dari segenap komponen bangsa, mulai dari menjadi pemilih yang bijak, dan bertanggung jawab hingga memberikan sumbangsi melalui keahlian yang dimiliki masing-masing komponen bangsa. Maka, sudah waktunya Indonesia bangkit untuk menatap masa depan yang lebih cerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar