Rabu, 29 Juli 2009

Virus H1N1 Kian Merebak dan Mengancam


Pada beberapa minggu belakangan ini, dunia dikejutkan dengan kemunculan virus A-H1N1. Dimana berbagai sumber menyatakan bahwa virus jenis ini merupakan jenis baru yang lebih mengerikan, jika dibandingkan virus H5N1 (virus flu burung). Di Indonesia saja kasus positif flu A-H1N1 terus terjadi lonjakan dengan di temukan 60 kasus baru dalam kurun waktu tiga hari.

Berdasarkan data yang diperoleh dari depkes telah tercatat sebanyak 112 pasien suspect virus A-H1N1. Di Thailand, virus ini telah menjangkit sebanyak 4057 jiwa, dengan korban jiwa mencapai 24 orang. Sedangkan, badan kesehatan dunia (WHO) Senin (13/7) mencatat sebanyak 94.512 kasus positif flu A-H1N1. Merebaknya kasus influenza yang disebabkan virus A-H1N1 seakan menjadi cobaan bagi dunia di tengah krisis global yang belum sirna dari ingatan kita.

Di tengah merebaknya kasus influenza A-H1N1, berbagai negara di dunia telah mempersiapkan diri untuk mengatasinya. Di mana Thailand telah mempersiapkan dana tambahan untuk kesehatan sebesar 25 juta dollar AS. Hal serupa juga dilakukan negeri Paman Sam guna mencegah meluasnya penyebaran virus tersebut. Sedangkan, untuk vaksin WHO melalui Direktur penelitian vaksin Marie-Paul Kieny menegaskan akan tersedia pada bulan September mendatang.

Mencuatnya penyebaran virus A-H1N1 yang begitu cepat telah membuat dunia gempar termasuk Indonesia. Dengan iklim tropis, seharusnya virus ini tidak dapat masuk ke Indonesia. Namun, pada kenyataannya sejumlah orang telah terjangkit dan beberapa diantaranya dinyatakan positif terinfeksi virus A-H1N1. Untuk itu, langkah preventif harus segera dilakukan depkes dan segenap masyarakat agar penyebaran virus ini tidak meluas di tanah air.

Langkah pencegahan penularan virus ini memang tidak bisa dilakukan secara penuh. Pasalnya, belum ditemukan vaksinnya hingga saat ini. Meski demikian, upaya preventif harus terus dilakukan oleh segenap masyarakat dan departemen kesehatan. Berbagai upaya sosialisasi pencegahan memang telah dilakukan tetapi langkah itu saja belum cukup. Pasalnya, cara ini masih bersifat ajuran dan kesadaran masyarakat Indonesia dalam menjaga kesehatan masih rendah.

Dalam tataran yang lebih luas, seharusnya pemerintah melakukan tindakan-tindakan yang lebih radikal terkait pencegahan meluasnya virus A-H1N1. Pasalnya, jika terlambat akan banyak lagi kasus swine influenza di Nusantara. Mencegah penyebaran virus ini memang bukan perkara mudah. Beberapa langkah sporadis yang bisa dilakukan guna mencegah penularan virus ini. Pertama, meningkatkan anggaran kesehatan secara signifikan. Cara ini sudah dilakukan oleh beberapa negara di dunia guna pencegahan dan penanganan yang lebih baik bagi mereka yang positif terjangkit A-H1N1.

Kedua, memperketat bagi siapapun yang akan masuk Indonesia, baik melalui bandara maupun pelabuhan. Upaya semacam ini dilakukan agar mereka yang suspect A-H1N1 bisa langsung mendapat penanganan. Ketiga, meningkatkan jumlah rumah sakit rujukan dalam penanganan penyebaran swine influenza. Pada dasarnya penularan virus ini sudah dari manusia ke manusia, yang artinya penanganan harus dilakukan secara maksimal. Dengan mengedepankan pelayanan yang terbaik bagi pasien agar dapat kembali sembuh.

Keempat, meningkatkan jumlah ruang isolasi bagi mereka yang suspect A-H1N1. Di Indonesia hanya beberapa rumah sakit saja yang memiliki ruang isolasi, itupun jumlah masih sangat terbatas. Untuk menghadapi pandemi swine influenza ruang isolasi diwajibkan agar tidak terjadi penularan dan pasien mendapat perawatan intensif.

Penanganan yang serius memang perlu dilakukan pemerintah Indonesia. Pasalnya, penyebaran virus yang begitu cepat menandakan Indonesia belum siap menghadapi pandemi swine influenza. Kendati kasus yang merebak belum terlalu besar sikap preventif yang radikal tetap perlu dilakukan. Untuk itu, perhatian dari segenap pihak terutama pemerintah harus lebih intens agar penyebaran swine influenza tekan semaksimal mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar