Rabu, 13 Mei 2009

Perpaduan Politik dan Ekonomi Dalam Membangun Bangsa


Sentimen positif dari pelaku pasar yang kembali menanamkam investasinya di Indonesia tidak terlepas dari penyelenggaraan pemilu yang aman dan terkendali. Dimana investor menilai bahwa kondisi politik Indonesia masih kondusif dengan diimbangi pertumbuhan ekonomi yang positif.

Situasi politik dan ekonomi yang kondusif masih menjadi tolok ukur bagi invetaor dalam menanamkan modalnya di suatu negara. Pasalnya, kedua hal tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Dimana iklim politik yang kondusif akan ikut mendorong perekonomian kearah yang lebih baik, dan sebaliknya kondisi ekonomi yang baik akan memberikan dampak positif bagi perpolitikan bangsa.

Dalam membangun perekonomian bangsa pasca pemilu, kedua komponen di atas harus terus mendapat perhatian yang serius. Pasalnya, kemajuan dan perkembangan bangsa dapat dicapai jika kedua komponen tersebut saling mendukung satu sama lain. Yang bisa membawa prospek masa depan bangsa yang cerah di masa mendatang.

Menciptakan iklim yang kondusif, baik dari segi ekonomi maupun politik merupakan upaya membangun bangsa yang kuat. Dibutuhkan langkah-langkah konkret dalam menciptakan iklim yang kondusif. Pertama, dengan ikut serta dalam penyelenggaraan pemilu yang jujur, dan adil. Dimana keikutsertaan masyarakat dalam pemilu ikut menentukan arah kebijakan bangsa di masa mendatang.

Kedua, ikut menjaga situasi yang kondusif pasca pemilu, dengan tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis. Sikap semacam ini perlu dimiliki oleh parpol, pemerintah, dan masyarakat agar tidak memicu terjadinya konflik horizontal. Pasalnya, kondisi pasca pemilu sangat rawan dengan gesekan-gesekan yang bisa berujung pada konflik.

Hal yang ketiga akan lebih kearah ekonomi, yaitu dengan menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap positif. Penyelenggaraan pemilu sedikt banyak memang telah meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal itu tampak dari banyaknya order dari pengusaha pernak-pernik parpol selama pemilu. Yang berdampak pada pendapatan masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi masih cukup terjag dengan baik.

Keempat, menjaga kesehatan perbankan Indonesia dengan meningkatkan pengawasan pada lembaga keuangan. Pasalnya, perbankan merupakan salah satu penggerak utama dalam transaksi ekonomi. Di negara yang semakin maju transaksi sudah tidak dilakukan secara tunai melainkan melalui bank. Yang artinya kesehatan perbankan, khususnya bank harus dijaga dengan baik.

Kelima, mengembangkan pola perekonomian yang memberdayakan masyarakat. Di tengah krisis global yang menlanda, pemberdayaan ekonomi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat harus ditingkatkan. Pasalnya, kondisi perekonomian yang ditopang oleh rakyat cederung tahan terhadap badai krisis global. Selain itu, pola semacam ini dapat menjaga daya beli serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa.

Kelima hal di atas merupakan pola pengembangan perekonomian yang melibatkan perpaduan yang sinergis antara politik dan ekonomi. Yang artinya semua elemen masyarakat dilibatkan, baik parpol, ekonom, pemerintah, dan pelaku pasar dalam membangun perekonomian bangsa. Untuk itu, kesesuaian diantara keduanya akan perlu dijaga karena menentukan kemajuan bangsa di masa mendatang.

Felix Wisnu Handoyo
Mahasiswa Ilmu Ekonomi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UGM
Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar