Sabtu, 21 Maret 2009

Belajar dari Amerika

Suara Merdeka
Sabtu, 21 Maret 2009

PERSAINGAN untuk mendapatkan mahasiswa bagi PTS pada periode-periode mendatang makin ketat. Pasalnya, sebagian besar PTN telah banyak melakukan gebrakan untuk meningkatkan minat calon mahasiswanya. Apalagi dengan status BHPP, makin membuat PTN leluasa mencari calon mahasiswa sebanyak-banyaknya.

Pandangan masyarakat bahwa PTN merupakan perguruan tinggi favorit menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup PTS. Pasalnya, PTN masih menjadi perguruan tinggi kelas satu di Indonesia, sehingga calon mahasiswa akan berusaha sebaik mungkin untuk kuliah di sana.

Hal ini diperparah dengan dengan pengesahan UU Badan Hukum Pendidikan (BHP), di mana PTN dapat dengan leluasa menggelar ujian masuk. Akibatnya, banyak calon mahasiswa yang tertampung di PTN dan minat ke PTS pun makin berkurang.

Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, kondisinya sangat berbeda, sebab pendidikan tinggi justru dikuasai PTS. Para calon mahasiswa di sana lebih mengutamakan untuk sekolah di perguruan tinggi swasta ketimbang perguruan tinggi negeri. Misalnya Harvard University, Princeton University, dan MIT. Semuanya merupakan PTS yang sangat digemari calon mahasiswa Amerika. Pasalnya, ketiga unversitas itu diakui kualitasnya oleh pemerintah Amerika dan dunia.

Belajar dari Amerika, PTS di Indonesia harus bangkit meraih minat calon mahasiswa dengan meningkatkan kualitas. Dalam hal ini, peningkatan kualitas harus dilakukan supaya mendapatkan pengakuan atau akreditasi dari pemerintah. Poin inilah yang harus dimiliki PTS agar mampu bersaing dengan PTN. Pengakuan pendidikan diyakini dapat meningkatkan derajat PTS, meskipun hal itu tidak mudah dilakukan.

Felix Wisnu Handoyo : Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM

1 komentar: